Viral! Timothy Ronald: Eropa Lebih Miskin dari India

COND.MY.ID - Menyebut Eropa sebagai benua termiskin terdengar dramatis, tetapi pernyataan viral tersebut baru-baru ini dilontarkan oleh figur publik Timothy Ronald dan langsung memancing perdebatan.
Admin menonton klip yang dilansir dari akun TikTok @irwanprasetiyo, lalu membandingkannya dengan data mutakhir tentang biaya hidup di Eropa, indeks kebahagiaan, dan produk domestik bruto (PDB) per kapita.
Artikel ini mengupas fakta ekonomi sekaligus memberi panduan praktis bagi kamu yang berniat studi, kerja, atau investasi properti di benua biru.
Fakta Data Ekonomi Eropa vs India
Data Bank Dunia menunjukkan delapan dari sepuluh negara dengan PDB per kapita tertinggi berada di Eropa. Luksemburg, Norwegia, dan Irlandia konsisten menempati papan atas.
Sementara itu, India masih tercatat sebagai negara berpendapatan menengah. Indeks Kebahagiaan Dunia 2024 juga menempatkan Finlandia, Denmark, dan Islandia, semuanya negara Eropa, di posisi tiga teratas.
Transparency International pun menyebut sembilan dari dua belas negara dengan tingkat korupsi terendah berada di kawasan yang sama. Angka-angka ini dengan jelas menyangkal label “termiskin”.
GDP per Kapita dan Indeks Kebahagiaan
GDP per kapita penting karena mencerminkan daya beli rata-rata warga. Norwegia, misalnya, melampaui 80 000 dolar Amerika, sedangkan India sekitar 2 500 dolar.
Nilai tinggi tersebut berkorelasi dengan layanan publik berkualitas, mulai asuransi kesehatan universal hingga pendidikan tinggi gratis.
Indeks Kebahagiaan sendiri menggabungkan pendapatan, harapan hidup, kebebasan memilih, dan kepercayaan sosial, sehingga menilai kesejahteraan lebih menyeluruh daripada sekadar angka pendapatan kotor.
Mengapa Persepsi “Eropa Miskin” Muncul
Pajak di Eropa memang tinggi. Di Jerman, tarif pajak penghasilan marginal bisa menembus 45 persen. Biaya hidup di kota besar seperti Paris atau Amsterdam juga tergolong mahal, khususnya sewa apartemen.
Jika seseorang singgah sebagai turis dan kaget melihat harga sandwich delapan euro, wajar bila ia menyimpulkan rakyat setempat kesulitan.
Padahal sistem tunjangan sosial, dari subsidi transportasi sampai cuti orang tua, justru mengimbangi beban pajak tersebut.
Pajak Tinggi dan Biaya Hidup
Isu lain ialah kurs euro yang membuat harga tampak selangit ketika dikonversi ke rupiah. Contoh sederhana, tagihan listrik 120 euro setara lebih dari dua juta rupiah.
Namun upah minimum di Prancis menembus 1 766 euro per bulan, sehingga rasio pengeluaran terhadap pendapatan tetap seimbang. Mahal di mata turis belum tentu mahal bagi penduduk lokal yang bergaji euro.
Biaya Hidup di Eropa: Apa yang Perlu Kamu Tahu
Sebelum hijrah, lakukan simulasi biaya hidup di Eropa secara menyeluruh. Estimasi sewa kamar di Berlin dimulai 600 euro, transportasi bulanan 49 euro dengan tiket terusan Deutschland Ticket, dan paket data seluler 15 euro.
Asuransi kesehatan di Jerman bersifat wajib; premi publik sekitar 14,6 persen dari gaji kotor, tetapi layanan medis hampir tanpa biaya tambahan.
Kartu kredit internasional membantu menghindari biaya konversi nilai tukar dan memberi reward miles yang berguna untuk penerbangan pulang kampung.
Gambaran Mahasiswa Indonesia di Jerman
Dilansir dari situs resmi DAAD (German Academic Exchange Service), Jerman menjadi salah satu tujuan studi favorit mahasiswa Indonesia di Eropa.
Pada tahun 2023, lebih dari 7.500 mahasiswa asal Indonesia tercatat sedang menempuh pendidikan tinggi di berbagai kota di Jerman.
Sebagian besar dari mereka memilih Jerman karena bebas uang kuliah (tuition-free) di universitas negeri, sistem pendidikan yang berkualitas tinggi, serta layanan publik seperti transportasi dan asuransi kesehatan yang terjangkau.
Menurut laporan PPI Jerman, meski tantangan adaptasi tetap ada, banyak mahasiswa merasa standar hidup di Jerman masih sangat manusiawi berkat subsidi negara dan perlindungan sosial yang merata.
Tips Mengatur Keuangan Jika Ingin Tinggal di Eropa
- Buka rekening bank digital bebas biaya bulanan agar mudah menerima gaji euro.
- Bandingkan paket asuransi kesehatan privat apabila pendapatanmu melewati batas wajib sistem publik.
- Gunakan kartu kredit internasional berlogo Visa atau MasterCard yang menawarkan asuransi perjalanan gratis sekaligus program poin.
- Pertimbangkan investasi properti Eropa melalui REIT terdiversifikasi; imbal hasil cenderung stabil dan dilindungi regulasi ketat.
- Ikuti kursus bahasa lokal murah di Volkshochschule untuk memperluas jejaring profesional dan memangkas biaya les privat.
Riset Asuransi Kesehatan dan Kartu Kredit Internasional
Asuransi kesehatan Eropa menjadi kata kunci penting karena premi dapat menggerus pendapatan jika tak dihitung matang.
Pilih polis yang menanggung rawat inap, rawat jalan, serta evakuasi darurat. Sementara itu, kartu kredit internasional berfungsi sebagai alat bayar cadangan dan sumber histori kredit saat kamu hendak menyewa apartemen.
Pastikan limitnya setara tiga bulan gaji agar skor kredit cepat terbangun. Jangan lupa memanfaatkan fitur pengingat transaksi supaya tagihan tidak menunggak.
Menimbang Realita Ekonomi Eropa
Pernyataan bahwa Eropa lebih miskin dari India tidak sejalan dengan data objektif. Eropa memang menantang soal pajak dan biaya hidup, namun imbalannya berupa layanan publik komprehensif, kualitas hidup tinggi, serta peluang karier global.
Jika kamu merencanakan studi, kerja, atau investasi di benua biru, riset biaya hidup di Eropa, asuransi kesehatan, dan kartu kredit internasional sejak awal.
Dengan perencanaan keuangan matang, tinggal di Eropa bisa menjadi pengalaman manusiawi dan memuaskan. Ayo mulai langkah risetmu hari ini agar impian hidup di Eropa segera terwujud. Jangan tunda, susun rencana dan wujudkan impian.