World App: Inovasi Digital yang Memicu Kontroversi Privasi

COND.MY.ID - World App, bagian dari proyek Worldcoin yang didirikan oleh Sam Altman (juga dikenal sebagai CEO OpenAI), menjadi sorotan dunia karena ambisinya menciptakan sistem identitas digital global berbasis teknologi biometrik.
Proyek ini dijalankan oleh perusahaan Tools for Humanity yang didirikan pada 2019 oleh Altman bersama Max Novendstern dan Alex Blania.
World App berfungsi sebagai dompet digital dan platform layanan kripto yang mengandalkan World ID, identitas digital yang dihasilkan dari pemindaian iris mata menggunakan perangkat bernama Orb.
Proyek ini diklaim akan memberikan akses inklusif terhadap layanan keuangan global, namun di sisi lain memicu kontroversi serius terkait privasi dan regulasi data.
Imbalan Uang Tunai untuk Pengguna World App
Selain menjanjikan kemudahan akses ke teknologi finansial global, World App juga memberikan imbalan uang tunai bagi pengguna yang bersedia memberikan data biometrik mereka, seperti pemindaian retina, serta data pribadi seperti KTP.
Berdasarkan informasi di lapangan, jumlah yang diterima pengguna berkisar antara Rp200.000 hingga Rp400.000 setelah menyelesaikan proses verifikasi.
Salah satu lokasi verifikasi yang diketahui oleh admin berada di Jalan Margonda Raya, Beji, Kota Depok, di mana kegiatan pemindaian retina dan verifikasi identitas berlangsung secara langsung.
Proses ini dilakukan menggunakan perangkat khusus bernama Orb yang dirancang untuk menangkap gambar iris mata dan membuat World ID unik bagi setiap individu.
Meskipun imbalan ini menarik minat banyak orang, praktik ini juga memicu kekhawatiran karena nilai tukar data biometrik dianggap terlalu murah dibanding potensi risiko jangka panjangnya.
Sejumlah pakar privasi menyebut bahwa transparansi, kontrol atas data, dan jaminan perlindungan sangat penting dalam praktik seperti ini.
Negara-Negara yang Melarang atau Membatasi World App
Melansir dari Wikipedia, berikut ini adalah beberapa negara yang secara resmi melarang atau membatasi kegiatan World App:
1. Kenya
Pada Agustus 2023, pemerintah Kenya menangguhkan semua aktivitas Worldcoin, termasuk operasi World App dan pemindaian iris menggunakan Orb. Pemerintah menyatakan bahwa kegiatan Worldcoin menimbulkan risiko terhadap privasi dan keamanan nasional. Penangguhan ini juga dilakukan karena perusahaan tidak mematuhi instruksi dari Data Protection Commissioner Kenya.
2. Hong Kong
Menurut laporan dari Decrypt dan Wikipedia, otoritas privasi data Hong Kong melakukan penggerebekan terhadap enam lokasi pengumpulan data biometrik milik Worldcoin. Pada Mei 2024, hasil investigasi menyimpulkan bahwa praktik pengumpulan data World App melanggar undang-undang perlindungan data pribadi.
3. Spanyol
Melansir dari Wikipedia, pada Maret 2024, Badan Perlindungan Data Spanyol (AEPD) secara resmi memerintahkan penghentian pengumpulan data biometrik oleh World App dan memblokir semua data yang telah dikumpulkan. AEPD menyatakan kekhawatiran terhadap transparansi, keamanan, dan validitas persetujuan pengguna.
4. Portugal
Masih dari sumber yang sama, Otoritas Perlindungan Data Portugal (CNPD) mengeluarkan perintah penghentian sementara untuk aktivitas Worldcoin. Mereka menilai adanya kekurangan informasi kepada pengguna serta risiko pengumpulan data dari anak di bawah umur.
5. India
Meskipun belum ada larangan resmi, World App menghentikan layanan verifikasi offline di India pada Desember 2023. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas kekhawatiran regulator dan publik tentang legalitas pengumpulan data biometrik.
6. Brasil
Worldcoin juga menghentikan sementara operasinya di Brasil, walau belum ada pernyataan langsung dari pemerintah. Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian atas kontroversi yang terus berkembang.
7. Investigasi di Negara Lain
Selain negara-negara di atas, otoritas perlindungan data di Prancis, Inggris, Jerman, dan Korea Selatan telah memulai penyelidikan terhadap aktivitas World App. Belum ada pelarangan resmi, tetapi hal ini menunjukkan kekhawatiran serius dari para regulator global.
Kesimpulan: Pertaruhan Besar, Apakah Privasi Masih Milik Kita?
World App hadir dengan visi yang besar: menyatukan identitas manusia melalui teknologi biometrik dan blockchain.
Namun, visi ini juga mengundang pertanyaan besar tentang privasi, etika, dan penyalahgunaan data. Dalam dunia yang semakin digital, perlindungan data pribadi menjadi semakin penting, dan proyek seperti Worldcoin harus benar-benar transparan, etis, dan mematuhi hukum setiap negara.
Sebagai pengguna, penting untuk memahami risiko sebelum bergabung dengan sistem yang melibatkan data sensitif seperti biometrik.
Meskipun World App menawarkan potensi akses ke sistem keuangan global yang inklusif, pengguna tetap harus berhati-hati dan sadar akan implikasi jangka panjangnya.